PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Sebuah proses pemberdayaan komunitas melalui pengalaman mengatasi dan menghadapi bencana yang berfokus pada kegiatan partisipatif untuk melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian kelompok swadaya masyarakat, serta pelibatan dan aksi dari berbagai pemangku kepentingan, dalam menanggulangi bencana sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana. Tujuannya agar komunitas mampu mengelola risiko, mengurangi, maupun memulihkan diri dari dampak bencana tanpa ketergantungan dari pihak luar.

 

Bencana tidak bisa kita hilangkan, tetapi bisa dikurangi Risikonya. Bagi siapa saja yang ingin berbagi mengenai upaya pengurangan risiko bencana silahkan mengirim tulisan singkat dapat disertai dengan foto ke alamat email ini : edienugroho@yahoo.com tulisan & foto dalam attach file dengan mencantumkan biografi singkat. Tulisan, Foto yang ada dalam blog ini dapat di sebarluaskan tanpa perlu ijin dari penulisnya. Bagi yang ingin menggunakan segala Tulisan & Foto atau segala sesuatu yang ada dalam blog ini untuk sebuah keperluan apapun Wajib mencantumkan sumbernya ( penulis )

Translate

Bagikan ke :

Share |

Pengunjung

Kamis, 05 Mei 2011

Warisan Untuk Anak Perempuanku ( Perjalanan Singkat bersama Sang Angin )

Akhir-akhir ini kita menyaksikan, mengalami berbagai kejadian bencana alam yang terjadi di seluruh muka bumi ini… ada badai salju, gempa, tanah longsor, banjir, erupsi gunung api…kebakaran hutan. Ketika berita itu mengemuka di media massa ( on line media )  berbagai komentar dari masyarakat, ada yang mengatakan dunia sudah mau kiamat maka bertobatlah atau pemimpinnya yang tidak benar maka Tuhan marah dan mengingatkan atau yang lebih ekstrim lagi ini adalah hukuman dari Tuhan karena kita sudah banyak berbuat dosa dan lain-lainya. Akhirnya tadi malam ku berikan diri bertanya kepada Tuhan " Apakah Engkau murka Tuhan, kepada Kami Manusia umat yang Engkau Kasihi ? "  

Aku menunggu jawaban  dari Tuhan..... lama ku tunggu ...tetapi tak ada jawaban dari pertanyaan ku...  kemudian terlintas dalam pikiranku syair sebuah lagu dari Peter Paul & Mary - Blowing in The Wind

How many times must a man look up Before he can see the sky
How many ears must one man have Before he can hear people cry
How many deaths will it take till he knows That too many people have died
The answer, my friend, is blowing in the wind The answer is blowing in the wind
Setelah lama menunggu....... jawaban dari angin pun tak kudengar....... hingga pagi menjelang ... Hujan disertai Angin dan Kilat yang datang memulai hari baru....... ku bertanya dalam hati inikah jawabannya ?.... entahlah.....
Pagi ini di tengah-tengah aktivitas ku , tiba-tiba semilir angin berhembus di sekeliling ku ... membisikan kata " mari ikut aku "  " sekarang ? " tanya ku " iya....." jawab angin. Di bawanya aku terbang menembus hujan pagi ini.... di bawa aku menuju  Hutan yang Lebat belum tersentuh manusia ... entah di mana..... Sesampainya disana angin berkata " Tanyakan lah apa yang ingin kau ketahui jawabannya .." Sejenak ku berpikir.... kemudian aku bertanya kepada Hutan " Mengapa engkau tidak memberikan udara yang sejuk, nyaman kepada kami ? " jawab hutan " Sudah kami berikan... Tidak kau merasakannya selama ini ? "  jawab ku " iya... tapi mengapa masih saja kau berikan udara yang menyesakkan untuk di hirup?  bukan kah fungsi mu menyaring udara agar dapat menjadi segar untuk di hirup ? " Kemudian hutan menjawab " Untuk itulah kami diciptakan oleh pencipta kami dan hukum atau aturan yang diberikan oleh pencipta kami dan harus kami patuhi adalah : Berikanlah berkali-kali lipat kepada umat manusia dari apa yang mereka berikan kepada mu, karena umat manusia adalah Ciptaan Ku yang paling Aku  kasihi.   demikian lah Perintah dari Pencipta kami " Aku ingin bertanya lagi kepada Hutan , tetapi Angin mengajak aku pergi, katanya " sudah kau peroleh jawabannya ...mari  kita pergi " kemudian aku dibawa ke Gunung Api...kemudian angin berkata " Tanyakan lah apa yang ingin kau ketahui jawabannya .." Aku bertanya " Mengapa kau berikan berikan bencana kapada kami dengan lahar yang kau keluarkan ? " jawab gunung api kepada ku " Bukankah kesuburan tanah dan material lainnya untuk kesejahteraan  yang kau dapatkan dari lahar yang aku keluarkan ....? "  jawab ku " memang benar ....... tapi mengapa begitu besar sehingga menimbulkan banyak korban bagi kami manusia ?  " Gunung api menjawab " Kami harus mematuhi apa yang ditetapkan oleh pencipta kami : Berikanlah berkali-kali lipat kepada umat manusia dari apa yang mereka berikan kepada mu, karena umat manusia adalah Ciptaan Ku yang paling Aku  kasihi.   demikian lah Perintah dari Pencipta kami " kembali saat aku ingin bertanya lagi kepada gunung api, angin mengajak aku pergi, katanya " sudah kau peroleh jawabannya ...mari  kita pergi " kembali aku di bawa pergi kali ini diajaknya aku ke laut..... ku tanya kepada laut " mengapa kau berikan kami kesusahan ....bahkan bencana bagi kami ....dengan gelombang pasang yang tinggi bahkan tsunami ? dan juga udara yang panas karena air mu yang menguap ke udara yang berdampak pada pemanasan global ? "  laut menjawab "  berapa banyak ikan yang ada di laut dan berapa banyak yang sudah kalian ambil ? berapa banyak air hujan yang tertumpah untuk menyirami tanah bagi persediaan air  tanah yang kau pergunakan untuk kebutuhan mu ?  aku terdiam sejenak....tak bisa ku jawab..." tapi.... mengapa gelombang pasang yang tinggi dan tsunami tetap kau berikan ? " tanya ku kembali  .. dijawabnya " Berikanlah berkali-kali lipat kepada umat manusia dari apa yang mereka berikan kepada mu, karena umat manusia adalah Ciptaan Ku yang paling Aku  kasihi.   demikian lah Perintah dari Pencipta kami ". Aaaahhh... kenapa selalu memperoleh jawaban yang sama dalam hatiku berkata... dan sekali lagi sang angin berkata " sudah kau peroleh jawabannya ...mari  kita pergi " Kali ini dibawanya aku ke dalam bumi.... ouw.. begitu sesaknya melalui celah-celah  bebatuan, kadang pasir, lumpur, air, lava . kemudain sampailah aku di suatu tempat yang sedikit luas... angin berkata " Tanyakan lah apa yang ingin kau ketahui jawabannya .." Segera kutanyakan " mengapa kau berikan Gempabumi kepada kami hingga menimbulkan banyak korban bagi kami manusia ? " jawab bumi kepadaku " Tidak kah engkau tahu untuk apa bumi berputar pada sumbunya ? " " Tidak engkau tahu bahwa harus kami menjaga keseimbangan agar kami bisa berputar dengan sempurna ? " jawab bumi lagi kepadaku.......  " iya ... aku tahu..... tetapi mengapa tetap kau berikan gempabumi besar itu kepada kami ? " tanya ku lagi kepada bumi... dijawabnya " Berikanlah berkali-kali lipat kepada umat manusia dari apa yang mereka berikan kepada mu, karena umat manusia adalah Ciptaan Ku yang paling Aku Kasihi. demikian lah Perintah dari Pencipta kami. " Belum sempat aku bertanya lagi kepada bumi Sang Angin telah membawaku keluar dari dalam bumi dan menempatkan ku di atas awan... dari situ dapat kulihat bumi dibawah ku... diatas awan ini angin berkata " sudah kau peroleh jawabannya...."  " masih adakah pertanyaan lain yang belum kau peroleh jawabannya ? " tanya sang angin melihat ketidakpuasan ku .... " iya... " jawab ku singkat. Kemudian kulanjutkan " mengapa semua memberikan jawaban yang sama ?, tidak kah mereka mau menjawab   mengapa.... ketika ku tanya tentang akibat dari yang mereka berikan  yaitu bencana bagi kami manusia?  " . Sang Angin tersenyum... dan dengan lembut dia berkata " Bukan kah Tuhan memberikan engkau manusia.. Akal Budi, Hikmat dan Kebijaksanaan, sebagai salah satu anugerah yang tidak ternilai .... pergunakan lah itu dengan baik untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tadi... lakukan lah apa yang seharusnya dilakukan berlandaskan Anugerah itu " " Mari kita kembali " kata sang angin kepada ku... segera dibawanya aku kembali ketempat ku semula. ... Sebelum pergi sang angin menatapku dalam-dalam ....aku terdiam cukup lama..... " apa lagi yang belum terjawab ? " tanya sang angin seolah tahu masih banyak pertanyaan yang tak terjawab dari perjalanan singkat ini. Aku tetap diam, menatap lurus ke langit yang masih kelabu oleh awan mendung sisa hujan tadi pagi......... Kemudian sang angin berkata " ingatlah pada kegelisahan teman-teman mu, dan pertanyaan anak perempuanmu ...."  Setelah itu segera sang angin melesat cepat menuju angkasa.....Sesaat terpana aku kemudian segera ku putar kembali ingatanku ke waktu-waktu yang telah lalu... ku rangkai kembali satu demi satu ingatan tentang kegelisahan teman-teman ku dan pertanyaan Abel anak perempuan ku yang berusia 6 tahun.


Aku teringat dengan keluhan seorang teman yang melihat sikap dan cara pandang para peserta sebuah diklat tentang lingkungan yang  ” kurang mencintai “ ( menurut tafsir saya) lingkungan, sikap yang kalah dengan “ kepentingan sesaat” untuk memenuhi hasrat keserakahan manusia yang sudah "menggurita" .Kemudian  kegelisahannya : " Jika Ozon di langit masih utuh dan hutan alam di bumi masih se lebat zaman tahun 1980 mungkin matahari tidak akan menyengat begitu perih di kulit ku, dan mungkin banyak kekayaan hayati yang terselamatkan, namun sayang semua sudah terlambat "
Teringat pula aku pada percakapan kecil dengan Abel, anak perempuanku yang baru berusia 6 tahun , sekitar bulan Desember 2010 yang lalu.  Abel bertanya kepada ku : “ Pa…kalau kita tanam biji rambutan ini nanti bisa berbuah ya pa ? “ dengan nadanya yang polos, aku menjawab “ iya..”  Kemudian Abel menanyakan lagi “pa.. kenapa kita menanamnya 1 tapi bisa jadi banyak buahnya ?...." ...Heemm .....sesaat terdiam aku… mencari kalimat jawaban yang tepat untuk menjelaskan kepada anak perempuanku ini..” biji itu ditanam.. kemudian tumbuh dan besar .. ...seperti Abel waktu kecil ......rambut, gigi masih sedikit… karena terus dikasih makan dan dipelihara jadinya bisa banyak “ .....hehehehehe… betul atau salah  jawabanku ini, di dalam hati ku bertanya-tanya..
ooo begitu paa. Jadi kalau kita siram setiap hari bisa tumbuh banyak buahnya ya pa…” langsung ku jawab “ iya” dan kulanjutkan lagi , “Abel di sekolah sudah diajari yaa ? “  anak perempuanku menjawab “ iya pa, waktu aku minta papa mencarikan biji kacang dan kapas untuk dibawa ke sekolah”….

Aku merenung...... mencoba untuk menghubungkan antara kegelisahan temanku dan pertanyaan anak perempuanku dengan jawaban-jawaban yang aku peroleh dari perjalanan singkatku bersama sang angin tadi........ aku coba untuk merangkainya kembali....ketika di :
  1. Hutan, ... memberikan memberikan/menyediakan udara yang segar untuk kita hirup..... kita manusia menebangi pohon-pohon sesuka hati demi kepentingan pribadi atau sekelompok orang....
  2. Gunung Api.....memberikan kesuburan tanah dan material untuk kesejahteraan manusia....kita manusia meracuni tanah dengan bahan-bahan kimia dan bahan lainnya, mengambil / menambang material ( pasir, batu ) tanpa perhitungan     
  3. Laut...... memberikan kekayaannya seperti ikan, sumber air hujan untuk kebutuhan persedian air bagi kebutuhan hidup manusia........ kita manusia meracuninya dengan bahan-bahan yang berbahaya, eksploitasi besar-besaran, dan lain-lainya
  4. Bumi.... Tempat kita berpijak.. tempat kita Hidup..........kita manusia membangun tanpa perhitungan, mengeksploitasi secara besar-besaran, meracuni bumi dengan bahan-bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya
Sedemikian baik nya alam kepada manusia ..... alam memberikan berkali-kali lipat dari apa yang kita berikan kepada alam... pertanyaan abel terjawab " kenapa kita menanamnya 1 tapi bisa jadi banyak buahnya ? " Kita memberikan 1 biji buah , alam akan memberikan Pohon dengan batang, ranting daun dan buah......... tidak pernah sekalipun alam menghukum kita, demikian juga Tuhan, tidak murka kepada kita... Tuhan itu maha baik.... maha penyayang dengan memberikan perintah / aturan bagi alam untuk memberikan lebih dari yang kita tanam.....
Apa yang terjadi selama ini adalah hasil dari apa yang kita berikan kepada alam.... alam menjalankan tugas nya sesuai dengan perintah dari Sang Pencipta nya...

Seketika terhenyak aku...menyadari hal ini..... apa yang telah aku lakukan..? menyadari perbuatan kita manusia kepada alam selama ini.... dan menyaksikan apa yang telah alam berikan ......... bagaimana kah dengan masa mendatang bila hal-hal seperti yang terjadi sekarang ini terus dilakukan .. pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan, eksploitasi bumi besar-besaran, penebangan hutan / pohon tanpa perhitungan, meracuni tanah, air, udara dengan bahan-bahan kimia....... Inikah yang akan aku wariskan kepada abel, anak perempuanku ? ...... maafkan ayah mu ini ... , yang tidak bisa menghentikan perbuatan manusia sekarang ini terhadap alam, yang tidak bisa mewariskan bumi yang indah, nyaman, sejuk kepada mu....... hanya berpesan berikanlah yang terbaik bagi alam agar engkau kelak bisa menerima yang lebih baik dari alam ............

Note : Terima Kasih untuk Ninoes & spesial untuk Abel yang menginspirasikan tulisan ini    

Komentar :

ada 3 komentar ke “Warisan Untuk Anak Perempuanku ( Perjalanan Singkat bersama Sang Angin )”
Ria Zahro mengatakan...
pada hari 

Pak Edie, koment saya sebelumnya kok ndak masuk..

prb-indonesia mengatakan...
pada hari 

maaf bu ria .. sejak posting baru koment yang ini yang masuk beluma ada tidak ada koment lainnya.... mungkin waktu ibu koment server/provider blog ini sedang eror.... mohon maaf yaa...

prb-indonesia mengatakan...
pada hari 

klao tidak keberatan bisa di re-post koment yang terdahulu ?

Posting Komentar

Fase Bulan

CURRENT MOON
 

Snap Shots

Get Free Shots from Snap.com
This Blog is Made for Interest or Media Information Dissemination Campaign for Disaster Risk Reduction and Share Experiences | Made by Edie Nugroho