PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Sebuah proses pemberdayaan komunitas melalui pengalaman mengatasi dan menghadapi bencana yang berfokus pada kegiatan partisipatif untuk melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian kelompok swadaya masyarakat, serta pelibatan dan aksi dari berbagai pemangku kepentingan, dalam menanggulangi bencana sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana. Tujuannya agar komunitas mampu mengelola risiko, mengurangi, maupun memulihkan diri dari dampak bencana tanpa ketergantungan dari pihak luar.

 

Bencana tidak bisa kita hilangkan, tetapi bisa dikurangi Risikonya. Bagi siapa saja yang ingin berbagi mengenai upaya pengurangan risiko bencana silahkan mengirim tulisan singkat dapat disertai dengan foto ke alamat email ini : edienugroho@yahoo.com tulisan & foto dalam attach file dengan mencantumkan biografi singkat. Tulisan, Foto yang ada dalam blog ini dapat di sebarluaskan tanpa perlu ijin dari penulisnya. Bagi yang ingin menggunakan segala Tulisan & Foto atau segala sesuatu yang ada dalam blog ini untuk sebuah keperluan apapun Wajib mencantumkan sumbernya ( penulis )

Translate

Bagikan ke :

Share |

Pengunjung

Sabtu, 05 November 2011

Hubungan antara Akuntansi Dengan Gempa [ EWS : Earthquake Warning System ]

Penasaran dengan judul diatas ? Mari kita lihat....



Mengetahui hidup di wilayah yang mempunyai potensi terjadi ancaman bencana sudah membuat kita Cemas.. belum lagi ditambah dengan info prediksi bahwa ancaman bencana itu akan terjadi..... harus diakui bahwa salah satu ancaman bencana yang membuat kita jadi takut adalah Gempa, karena dampak yang diakibatkan.

Suatu hal yang biasa bila banyak Ahli gempa dalam dan luar negeri berupaya melakukan penelitian dan menciptakan/membuat alat untuk dapat meminimalisir dampak dari gempa...tetapi menjadi suatu yang Luar Biasa bila ada orang yang mempunyai kemauan untuk membuat suatu alat sederhana yang bisa mendeteksi gelombang seismik, walaupun orang itu tidak memiliki pengetahuan/pendidikan yang berkaitan dengan "ke-gempa-an ".

Didorong oleh kekhawatiran  saat mengalami gempa di Yogyakarta tahun 2006, dia mencoba membuat alat untuk memantau langsung dan memberi tanda-tanda kenaikan seismik, beberapa kali gagal, namun sedikit demi sedikit berkembang walau belum sempurna,
Dengan kemauan yang keras dan tekad yang kuat serta biaya sendiri maka dibuatlah alat yang diberi nama olehnya EWS : Earthquake Warning System, yang berfungsi sebagai pemberi tahu bila ada getaran seismik. Alat ini dibuat dari barang-barang yang mudah diperoleh bahkan ada dari barang-barang bekas.


Prinsip kerja sensor getaran
Saat pegas tergantung di magnet jika terjadi getaran maka magnet yang sebagai inductor dan sebagai beban akan menghasilkan GGL. pada kumparan .dan di perkuat oleh pre amplifier sebagai penerima sinyal seismic berupa GGL., keluaran  menggunakan multimeter analog ,  VU led display dengan bunyi.  Untuk memperbesar sinyal yang keluar diperlukan baterai ukuran daya 9V – 12V   ,


Gambar 1. Komponen bagian dalam sensor



Gambar 2. Skema Rangkaian Alat





Gambar 3. Rangkaian pre-amplifier



Gambar 4. Multimeter





Gambar 5. Sensor Getaran


Jelas sekali alat ini belum selesai dan masih banyak memerlukan penambahan-penambahan, diantaranya belum di offset (untuk  skala getaran ), perlu alat tambahan agar bisa tercatat dan atau terekam baik secara  manual maupun di komputer.
Disisi lain pembiayaan juga menjadi kendala dalam penyempurnaan alat ini.

Terlepas dari hal diatas yang menjadikan alat ini Luar Biasa adalah pembuatnya , seorang mahasiswa akuntansi di UNIVERSITAS WIDYADHARMA KLATEN  ( semester 4 ) bernama Yudi Hernawan A,
Alamat : Banjarejo, Kedungampel, Cawas, Klaten.


Akuntansi tidak behubungan samasekali dengan "ke-gempa-an " , Tetapi dengan didasari oleh kemauan maka bisa. Pintar bila tidak mau ? ... Mungkin terlalu .." naif " ... komentar sebagian orang tentang hal ini, atau ..... " ternyata hanya seperti itu " ..... atau bahkan .... " kalau hanya seperti ini saya juga bisa ".....

Pertanyaannya sekali lagi, Apakah kita terpikirkan atau mau melakukan hal seperti Yudi, mahasiswa Akuntasi ? meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukannya untuk memikirkan dan membuat alat ini di tengah-tengah kesibukannya sehari-hari... apalagi dengan biaya sendiri. Jelas sekali bahwa fungsi alat ini sangat membantu memberitahukan adanya getaran seismik yang diterima oleh alat ini di wilayah penempatannya. Apa yang dilakukan Yudi adalah salah satu upaya Mitigasi yang dilakukan mandiri tanpa ketergantungan dengan pihak luar.    

Komentar :

ada 4 komentar ke “Hubungan antara Akuntansi Dengan Gempa [ EWS : Earthquake Warning System ]”
noes.jungle@gmail.com mengatakan...
pada hari 

Muanteb kang

ibnu rusydy mengatakan...
pada hari 

Wah, mantap juga alat seismeternya. thank for sharing bro.

Salam siaga dari Aceh

masjamal mengatakan...
pada hari 

manstap mas, moga bisa dikembangkan lebih lanjut.

Bang Joe mengatakan...
pada hari 

Terimakasih sharenya kang.

Posting Komentar

Fase Bulan

CURRENT MOON
 

Snap Shots

Get Free Shots from Snap.com
This Blog is Made for Interest or Media Information Dissemination Campaign for Disaster Risk Reduction and Share Experiences | Made by Edie Nugroho